Beda AC Standard, AC Low Watt, dan AC Inverter
Saat ini kebutuhan akan AC bukanlah hal yang asing lagi. Apalagi melihat iklim di negara Indonesia yang termasuk dalam iklim tropis sangatlah membutuhkan sesuatu yang dapat menyejukkan udara di kala musim panas atau kemarau. Karena hal itu, AC dianggap menjadi solusi untuk mengatasi rasa panas dan sesak ketika beraktivitas di dalam suatu ruangan.
Namun tak banyak yang menyadari bahwa AC dapat menyebabkan semakin meningkatnya tagihan listrik. Selain daya listrik, jumlah unit, dan akumulasi durasi penggunaan AC setiap harinya, membuat AC berkontribusi besar pada tingginya tagihan listrik bulanan. Tak heran bila akhirnya besaran tegangan AC seolah menjadi syarat utama bagi sebagian besar orang ketika berencana membeli AC.
Sebelum memutuskan membeli AC, alangkah baiknya untuk mempelajari istilah-istilah yang berhubungan dengan AC agar dapat memilih AC yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Istilah paling dasar dari AC yaitu AC Standard, AC Low Watt dan AC Inverter. Apakah Anda sudah tahu tiga istilah pada AC tersebut? Kalau belum, Yuk ketahui dulu beda AC masing-masing dari ketiganya.
1. AC Standard
Sesuai dengan namanya, AC standard memiliki fitur standard yang dimiliki oleh pendingin udara. Tidak hanya minim fitur, AC jenis ini dikenal dengan penggunaan daya listrik yang tinggi. Hal ini dikarenakan kinerja kompresor yang belum dibekali teknologi canggih untuk mengatur penggunaan daya listrik suatu AC atau pendingin udara.
Harga AC standard bisa dibilang murah apabila dibandingkan dengan AC Low Watt dan AC Inverter. Namun berbagai risiko ditimbulkan dari penggunaan pendingin udara jenis ini yaitu pembengkakan tagihan listrik setiap bulannya karena tidak dapat membantu penghematan pengeluaran.
AC Standard bekerja secara standard layaknya AC konvensional pada umumnya. Perbedaannya AC Standard ini rata-rata sudah menggunakan jenis freon R-32.
Cara kerjanya, AC ini akan mendinginkan ruangan sesuai dengan suhu yang telah di atur pada remote control dan setelah suhu temperature tercapai, mesin kompresor akan mati (standby), dan akan nyala kembali setelah suhu temperature naik di atas suhu yang telah Anda tentukan.
Proses tersebut tidak lain karena adanya thermistor pengatur suhu temperature. Proses pendinginannya terbilang cukup cepat, akan tetapi kelemahannya pada konsumsi daya listriknya.
Sebagai contohnya, untuk AC Standard ukuran 1 PK membutuhkan daya sekitar 900 Watt dengan voltase 220 V. Biasanya AC ini akan boros listrik di saat pertama kali nyala. Misalnya, kita setting suhu temperature di angka 27” C, maka jika suhu ruangan sudah mencapai suhu tersebut, mesin kompresor akan mati, dan akan hidup kembali jika suhu ruangan naik di atas 27” C.
Karena, sering mengalami mati hidup (standby), tentu konsumsi daya listrik menjadi boros. Maka dari iru, disarankan untuk mengatur suhu temperature pada remote control di kisaran angka 20” C. Hal ini ditujukan agar mesin kompresor tidak sering mengalami standby.
KESIMPULAN:
- Pendinginan ruangan lebih cepat
- Perawatan terbilang mudah
- Harga terjangkau
- Boros dalam pemakaian daya listrik
2. AC Low Watt
AC Low Watt dapat dijadikan solusi alternatif bagi Anda yang ingin memilki AC dengan konsumsi listrik rendah. Hal ini dikarenakan pengurangan kerja atau penggunaan kompresor yang lebih kecil. Cara kerja AC jenis ini yaitu membatasi pengeluaran daya listrik yang dibutuhkan pengguna untuk membuat AC bekerja sehingga Anda bisa sedikit tenang menghadapi tagihan listrik setiap bulannya.
AC jenis ini memiliki keunggulan dalam pemakaian daya listrik yang rendah, meskipun begitu adapula kekurangan dari AC jenis ini yaitu proses pendinginannya terbilang cukup lambat jika dibandingkan dengan tipe AC Standard maupun AC Inverter. Karena AC jenis ini sudah didesain untuk memakai kompresor kecil yang mengutamakan konsumsi daya listrik yang rendah (low watt).
Jika pengaplikasian AC jenis ini tidak menggunakan pipa lebih dari 10 meter, pemakaian daya listrik jadi bisa lebih ditekan atau bisa dibilang sangat rendah. Tipe AC ini sangat cocok dan tepat untuk Anda yang mencari AC untuk di rumah Anda dengan pemakaian daya listrik yang rendah.
AC jenis ini sangat cocok untuk hunian dengan daya listrik yang rendah, ruangan dengan pitu yang sering dibuka titip atau orang keluar masuk, dan cocok untuk penggunaan yang tidak terlalu lama (2-3 jam). AC jenis ini termasuk AC ideal untuk kantor, karaoke, dan ruang tamu.
KESIMPULAN:
- Pemakaian daya listrik yang rendah (low watt)
- Proses pendinginannya terbilang cukup lama, karena pengurangan kerja atau penggunaan kompresor yang lebih kecil
- Harga lebih mahal jika dibandingkan dengan tipe AC Standard dan lebih murah jika dibandingkan AC Inverter
- Perawatan terbilang cukup mudah dan biaya yang dikeluarkan cukup ringan
- Freon yang digunakan AC jenis ini relatif murah yakni R22 atau R32
- Cocok digunakan untuk rumah kontrakan yang memiliki daya listrik kecil dan ruangan yang kerap dibuka tutup
- Cocok digunakan pada ruangan yang penggunaan ACnya tidak terlalu lama (2-3 jam)
3. AC Inverter
AC Inverter adalah solusi bagi Anda yang mencari pendingin ruangan dengan kualitas bagus dengan pengeluaran listrik minimum. AC jenis ini mampu menyejukkan atau mendinginkan ruangan dengan cepat. Teknologi inverter pada pendingin udara jenis ini memiliki cara kerja unik kompresor di dalamnya sehingga mampu menghemat sekitar 30-50% penggunaan listrik.
Pendingin udara jenis lain umumnya bekerja mendinginkan ruangan sampai derajat kesejukan yang diinginkan pengguna. Cara berbeda ditawarkan oleh pendingin udara kompresor inverter. Ketika suhu ruangan sesuai dengan keinginan pengguna, kompresor akan tetap menyala mempertahankan suhu ruangan sesuai yang diinginkan dan membuat AC hemat listrik.
Penggunaan AC ini menerapkan prinsip yaitu listrik arus AC PLN harus diubah menjadi DC dan frekuensi suhunya akan otomatis disesuaikan oleh sensor suhu sehingga ketika ruangan sudah terlalu dingin makan otomatis kompresor akan bergerak lebih lambat sehingga ruangan tidak akan terlalu dingin.
AC Inverter ini akan terus beroperasi untuk memastikan suhu ruangan sesuai dengan suhu yang disetel pada remotenya. Begitu juga ketika ruangan penuh sesak oleh orang makan secara otomatis sensor suhu akan bergerak lebih cepat untuk memutar kompresor sehingga ruangan akan menjadi lebih dingin.
AC tipe Inverter ini sudah menggunakan teknologi yang lebih maju di banding AC Low Watt. Pengaplikasian inverter dapat membuat AC bekerja secara optimal tanpa harus mengkonsumsi daya listrik berlebih.
Jadi, mekanismenya AC yang menggunakan teknologi inverter sistem kerja mesin kompresor bisa berubah sesuai dengan kebutuhan. Jadi listrik yang dibutuhkan untuk mengoperasikan AC ini pun akan sinkron sesuai dengan kinerja AC itu sendiri.
Bagi Anda yang memiliki hunian dengan daya listrik yang rendah, AC jenis inverter ini tidak akan cocok untuk Anda karena tidak akan kuat untuk tarikan awalnya. AC jenis ini sangat cocok untuk kamar tidur yang jarang dibuka tutup sehingga temperatur udara bisa dijaga konstan selama berjam-jam sehingga penggunaan listrik akan amat efisien.
KESIMPULAN:
- Proses pendinginannya lebih konstan, stabil, dan cepat yang sudah disesuaikan kebutuhan BTU terhadap luas ruangan
- Dapat menghemat pemakaian listrik jika benar dalam pengaplikasiannya
- Harganya bisa dibilang paling mahal dibanding tipe AC Standard dan AC Low Watt
- Biaya perawatan terbilang cukup mahal dan rumit
- Memerlukan perawatan / cleaning yang maksimal, setidaknya 2 bulan sekali
- Freon menggunakan R401 yang harganya jauh lebih mahal dari R22 atau R32
- Spare part yang digunakan AC Inverter lebih mahal dibandingkan dengan AC Standar dan AC Low Watt
- Cocok untuk hunian dengan kapasitas daya listrik yang besar
- Cocok digunakan untuk AC yang dinyalakan seharian, karena AC jenis ini lebih efisien daya yang dipakai, karena cara kerja kompresor akan menyesuaikan ketika suhu ruang sudah tercapai
- Tidak cocok digunakan pada ruangan yang kerap dibuka tutup karena tidak akan efektif dari segi power, suhu tidak akan tercapai paling dingin di dalam ruang sehingga kompresor akan menarik power yang lebih besar lagi
Dari ketiga jenis AC diatas, AC Inverter adalah solusi terbaik jika Anda masih bingung ketika membeli AC. Tipe AC Inverter lebih hemat listrik dengan performa mendinginkan ruangan yang maksimal. Intinya, Anda bisa mendapatkan kesejukan yang optimal tanpa mengeluarkan daya listrik berlebihan setiap bulannya.
BACA JUGA:
- KESALAHAN PENGGUNAAN AC YANG SERING TIDAK KITA SADARI
- LAGI CARI AC BARU? YUK, CARI TAHU DULU JENIS-JENISNYA!
- APAKAH SISTEM AC DAPAT MENCEGAH PENYEBARAN VIRUS CORONA?
- AC TIDAK DINGIN? APA SAJAKAH MASALAHNYA?
- LAGI CARI AC? INI TIPS SEBELUM ANDA MEMBELI AC!
Bingung Pilih AC? Butuh Konsultasi Terkait AC Dengan Tim Profesional?
Kontak kami sekarang. Kami adalah HVAC Kontraktor Indonesia dengan pengalaman lebih dari 30 tahun.
[…] INGIN BELI AC? YUK, SIMAK DULU BEDANYA AC STANDARD, LOW WATT, DAN INVERTER! […]
[…] INGIN BELI AC? YUK, SIMAK DULU BEDANYA AC STANDARD, LOW WATT, DAN INVERTER! […]
[…] CARI AC? KETAHUI DULU BEDA AC STANDARD, LOW WATT, DAN INVERTER! […]
[…] CARI AC? KETAHUI DULU BEDA AC STANDARD, LOW WATT, DAN INVERTER! […]
[…] AC Split memiliki dua bagian utama. Bagian pertama adalah unit pendingin yang berada di dalam ruangan dan bagian kedua adalah unit pembuang panas yang letaknya di luar ruangan. Saat pemasangan AC jenis ini tidak perlu menjebol tembok terlalu lebar dan hanya perlu melubangi dinding saja karena AC jenis ini memiliki ukaran yang praktis. Sekarang ini AC Split memiliki beberapa macam varian yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya mulai dari AC Standart, AC Inverter, dan AC Low Watt. […]